Penjelasan Ending Episode 2 Love Death and Robots Season 2

Heyyo, ketemu lagi sama Min Aezi di blog @idyourzee yang membahas hiburan-hiburan yang sedang viral saat ini. Kali ini mimin akan berbagi tentang penjelasan ending episode 2 series Love Death and Robots season 2. Episode tersebut banyak difavoritkan penonton series yang biasa disingkat LDR tersebut karena maknanya cukup mendalam.

Dari sekian episode yang telah mimin tonton, mulai dari season pertama hingga season ketiga, mimin cukup dibingungkan dengan arti dari episode 2 season 2 ini. Bingungnya simpel, mimin hanya berpikir bahwa episode tersebut cukup ‘gaje‘ alias gak jelas. Namun setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata ada makna yang mendalam dari beberapa scene yang ditampilkan. Berikut penjelasan mengenai ending episode 2 series Love, Death, and Robots Season 2 ini!

WARNING!
Artikel ini mengandung spoiler!

Penjelasan Ending Episode 2 (Ice) Love Death and Robots Season 2

Di masa depan, manusia terbagi menjadi dua golongan, yaitu manusia super karena telah dimodifikasi dan manusia biasa yang normal seperti kita saat ini. Lama kelamaan terjadi konflik antara manusia super dan manusia biasa, satu golongan saling membedakan dengan golongan lainnya.

Yups, sebuah perbedaan bisa menjadi pemicu diskriminasi. Hal itulah yang terjadi dalam episode ini.

Sedge dan keluarganya, termasuk Fletcher sang adik, baru pindah ke planet es terpencil yang terkenal dengan ikan paus yang berbahaya, “Frost Whales“. Sedge merupakan manusia biasa, sehingga membuatnya kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru di planet es. Warga lokal planet tersebut mayoritas manusia super sehingga Sedge sering mendapat cemoohan jika keluar rumah.

Hal ini tentu saja membuat keluarganya khawatir. Mereka mulai membicarakan tentang sulitnya kehidupan Sedge di lingkungan baru mereka.

Suatu hari, Fletcher pergi menyelinap keluar rumah untuk menemui teman-teman barunya. Tidak sengaja mendengar obrolan keluarganya tentang dia, Sedge meminta Fletcher untuk mengajaknya. Mereka keluar menemui Logan dan sirkelnya*.

*Sirkel: Plesetan dari kata Circle yang artinya lingkaran. Sirkel di sini merupakan istilah dari suatu kelompok yang sering bersama dan umumnya satu frekuensi.

Singkat cerita, terjadi suatu insiden yang membuat Sedge mulai dihargai dan diajak bergabung dengan sirkelnya Logan meskipun dia hanya manusia biasa.

Insiden yang Membuat Sedge Dihargai

Di luar kota, terdapat daratan es yang dihuni makhluk terkenal seantero planet, yaitu Frost Whales. Setelah diajak Fletcher untuk menemui Logan dan kawan-kawan, Sedge tidak terlalu dihargai. Entah kenapa, saat itulah Fletcher bilang pada sirkelnya Logan bahwa Sedge ingin melihat Frost Whales.

Hal ini tentu saja sangat berbahaya, mengingat Sedge adalah manusia biasa, tidak mempunyai kekuatan seperti manusia-manusia yang dimodifikasi.

Singkat cerita, mereka pergi keluar kota untuk melihat Frost Whales. Di sana Logan menjelaskan kebiasaan Frost Whales yang menabrak daratan es dari bawah air untuk mendapat udara agar bisa bernafas. Segera setelah Frost Whales mulai menabrak daratan es, Logan mengingatkan mereka semua untuk melarikan diri ke tempat yang aman karena daratan es akan hancur.

Namun saat melarikan diri dari Frost Whales, terjadi suatu insiden. Fletcher melompat dan mendarat di atas es yang runcing sehingga kakinya terluka. Meski terlihat kesakitan, Logan dan sirkelnya mengabaikannya dan lanjut melarikan diri. Berbeda dengan mereka, meski dalam posisi yang paling berbahaya karena tertinggal jauh dari Logan dan sirkelnya, juga tidak lepas dari fakta bahwa dia hanya manusia biasa, Sedge tetap membantu Fletcher dan akhirnya berhasil mencapai tempat yang aman.

Namun setelah sampai di tempat aman tersebut, salah satu temannya Logan mengambil topi Sedge dan melemparkannya ke udara. Sontak Fletcher melompat dan mengambil topi tersebut lalu dia kembalikan pada kakaknya, Sedge. Scene ini merupakan scene yang perlu diteliti lebih lanjut, karena setiap aspek di scene tersebut mempunyai maksud tersendiri.

Nah, kalian pasti penasaran soal kaki si Fletcher yang terluka, kan? Kenapa dia bisa melompat padahal sebelumnya masih dibahu oleh Sedge? Apakah dia berpura-pura terluka? Apakah regenerasi manusia super sangat cepat?

Terkait hal ini, banyak penonton yang mengemukakan teorinya sendiri. Namun hanya dua teori logis yang banyak disepakati penonton, yaitu teori Fletcher pura-pura terluka agar Sedge dihargai dan teori regenerasi manusia super yang cepat.

Berikut beberapa teori logis yang dapat menjelaskan ending episode dua series Love, Death, and Robots season 2 tersebut!

Kenapa Fletcher Pura-pura Terluka?

Meskipun berisiko membahayakan nyawanya dan nyawa kakaknya, Fletcher berpura-pura terluka agar kakaknya mendapat respek dari Logan dan sirkelnya. Tampaknya dia tahu bahwa meskipun hanya manusia biasa, kakaknya tidak mungkin mengabaikannya dalam bahaya.

Hal ini diperkuat dengan fakta bahwa Fletcher-lah yang bilang pada Logan bahwa Sedge ingin melihat Frost Whales. Kemungkinan Fletcher sudah melihat Frost Whales bersama sirkelnya Logan, sehingga dia bisa tahu saat-saat yang tepat untuk berpura-pura terluka.

Yups, setelah Fletcher pura-pura terluka, Sedge langsung menggendongnya dan kembali melarikan diri. Keduanya berhasil melarikan diri ke tempat yang aman. Atas aksinya yang heroik itu, Sedge mendapat respek dari Logan dan sirkelnya.

Risiko yang diambil Fletcher terbayarkan sebagaimana Logan dan sirkelnya terbuka dengan Sedge meskipun dia hanya manusia biasa.

Kenapa Sedge Tidak Merasa Terkhianati?

Saat dia menyadari bahwa adiknya tidak terluka, Sedge merasa terkhianati yang terlihat dari ekspresinya. Namun tidak mempunyai teman layaknya orang buangan, seperti yang dikatakan ayahnya di scene menit-menit awal, terus bergema di telinganya. Hal ini membuat Sedge memilih untuk mengikuti adiknya dan bergabung dengan sirkelnya Logan daripada sendirian.

Memang terlihat bahwa Sedge mempunyai pikiran negatif yaitu merasa terhianati. Namun setelah Fletcher mengajaknya, ekspresi Sedge berubah. Nampak bahwa Sedge berpikir positif tentang mengapa adiknya berpura-pura terluka itu. Sedge tahu bahwa adiknya berbuat demikian agar dia bisa diterima oleh sirkelnya Logan. Dengan begitu, akhirnya Sedge dapat berbaur di tempat barunya.

Bukankah Fletcher Benar-benar Terluka?

Fletcher merupakan manusia super, berbeda dengan kakaknya yang hanya manusia biasa. Ada kemungkinan bahwa lukanya dapat pulih dengan sangat cepat.

Jika menganggap hal ini benar, maka setelah menginjak es runcing kemungkinan besar Fletcher memang terluka. Namun meskipun dia dapat pulih seketika, dia tetap memilih untuk berpura-pura.

Hal ini bisa kita ketahui setelah Frost Whales menabrak daratan es sehingga Sedge dan Fletcher terlempar ke udara. Pada scene tersebut, terlihat Fletcher dapat mendarat di es menggunakan kedua kakinya. Namun setelah sampai di tempat aman, dia tetap berjalan dengan ‘pincang‘ seolah-olah kakinya masih terluka, dan masih dibahu oleh Sedge.

Disaat topi Sedge diambil, barulah dia berlari menggunakan kedua kakinya, seolah-olah kakinya tidak terluka sama sekali. Pada scene tersebut, Sedge terlihat diam seketika dengan ekspresi seperti sedang berpikir. Sepertinya Fletcher tidak sengaja mulai berlari.

Di akhir, Sedge seperti tidak terlalu memikirkan akan perbedaan antara manusia super dan manusia biasa seperti dia dan adiknya. Karena itulah Sedge memutuskan untuk bergabung dengan sirkelnya Logan dan kawan-kawan.

Fletcher: Hey Sedge, kau ikut?
Sedge: Ya.

Dialog dengan scene berdurasi sekitar 20 detik, namun bisa menggambarkan satu episode penuh. Seperti biasa, series Love, Death, and Robots memang penuh dengan kejutan!

Warning!

Series Love, Death, and Robots merupakan series dengan rating 18+ sehingga penonton berusia 18 tahun ke atas yang boleh menontonnya. Hal ini bukan tanpa alasan, namun karena series ini penuh dengan konten dewasa atau biasa disebut konten NSFW (Not Safe for Work).

Lagian, karya sebagus ini mana mungkin bisa dipahami bocil-bocil sekarang, yang waktunya habis buat nonton Tiktok daripada belajar wkwkwkwk ….
– Kucingbulan 2k77

Cari Blog Ini

idyourzee